This is a free and fully standards compliant Blogger template created by Templates Block. You can use it for your personal and commercial projects without any restrictions. The only stipulation to the use of this free template is that the links appearing in the footer remain intact. Beyond that, simply enjoy and have fun with it!

Rabu, 01 Agustus 2007

Kotaku,... Sawahlunto

T : “Dari mana mas..??”
J : “Sawahlunto“
T : “Dimana tuh..?”
J : “3 Jam dari Padang”
T : “Oooo…”


Begitu kutipan tanya jawab yang sering aku dengar, dan bahkan pernah aku terima. Begitu banyak orang yang tak tau dimana itu Sawahlunto. Tapi dengan bangga aku menyatakan bahwa aku terlahir di sana. Bukan di padang,.. sebagaimana banyaknya orang rantau bilang kalo ditanya asal kota nya.

Banyak kenangan indah di Sawahlunto, walau aku hanya tinggal selama 15 tahun disana. Ragam budaya yang ada membuat begitu maraknya kehidupan bermasyarakat di kotaku. Apalagi dulu waktu jaman Ombilin masih jaya,.. kota ku itu disebut “Hongkong Diwaktu Malam”. Karna di malam hari, jika kita melihat kota Sawahlunto dari puncak Polan atau puncak Mato Aia… maka kota ”Kuali” itu memang terlihat begitu indah dengan lampu2 kota. Mirip deh seperti Hongkong.. hehehehe. :)

Sejak “mati”nya Ombilin, kotaku jadi suram. Sepi.. Sunyi.. Perekonomian pemerintah kota sedikit porak poranda. Dan itu berlangsung cukup lama. Sampai datang walikota baru, Bpk. H. Ir. Amran Nur (Maaf jika salah…), kotaku mulai berubah. Setelah hampir 4 tahun tak pernah pulang kampung, tahun 2006 lalu akhirnya aku mudik. Dan aku cukup kagum dengan kemajuan kota-ku saat ini. Ada jalan baru di dekat Mesjid Agung - melewati sungai batang lunto, pasar, terminal kereta api dan tembus ke bangunan BDN lama (Red: sekarang Bank Mandiri). Ada juga perubahan taman kota Lapangan Segitiga yang sudah mulai ramai oleh anak2 muda. Sebagai tempat ngumpul dan kongkow bersama teman-temannya. Sudah ada lapangan pacuan kuda yang katanya sudah bertaraf Internasional. Dan bahkan, sekarang sudah ada Water Boom di pemandian Air Dingin Muaro Kalaban. Dan gosipnya, itu adalah satu-satunya waterboom di Sumatera Barat (percaya/tidak). Kotaku kini mulai menggeliat, mencoba bangun dari tidurnya.

Dengan tujuan menjadi Kota Wisata Tambang yang Berbudaya, Sawahlunto kembali berada di jalurnya untuk mewujudkan Kota Idaman. Melalui Blog ini, aku mengucapkan Terimakasih kepada pimpinan & Staff Pemkot Sawahlunto. Dipundakmu kutitipkan kemajuan untuk negriku dan juga masyarakatnya. Bangkitkan kembali kota Sawahlunto. Hidupkan kembali "Hongkong di waktu malam-nya". Hidupkan kembali perekonomian kota, agar rakyat makmur sentosa. Amin. Selamat Berjuang Kawan...

1 Komentar:

Anonim mengatakan...

Hebat.. teruskan perjuangannya ya mas. Sebagai anak rantau sawahlunto, aku juga ingin tau informasi tentang kotaku. Mas sekarang di mana?